Kamis, 12 Maret 2015

CREATIVITY IS GREAT


Aku tersenyum sambil mengingat sastrawan terkenal Inggris William Morris memberi julukan “The Most Beautiful Village in England” kepada desa kecil ini, Bibury, Gloucestershire, England. Desa yang jauh dari kata modern ini, membuatku jatuh cinta ketika pertama kali melihatnya. Padang rumput yang luas, beberapa domba yang sedang makan rumput dikejauhan bukanlah hal yang baru untuk aku lihat. Namun suasananya, semilir angin yang berhembus ditubuhku, rambut panjangku pun mulai terkibar tak karuan, bau ini, aku suka bau ini. Bau angin yang membawa serta bau pohon bau tanaman, ah aku tak tahu pohon apa, yang aku tahu aku suka bau ini, ya inilah aku, seorang biologi yang malas belajar, sehingga aku tidak tahu nama-nama jenis tanaman. Aku terdiam memandang sekitar, dalam hati, suatu hari aku akan berada disini lagi bersama ayah ibuku dan kedua adikku. Aku sering backpacker sendirian, tanpa mengajak mereka. Aku tak tega mengajak mereka untuk berlelah ria, berjalan tanpa tujuan itulah aku. Terlihat barisan cottage-cotagge batu tradisional seakan sudah lama menantiku, berbaris rapi disepanjang jalan ini. Ku telusuri jalan sempit sambil tersenyum bahagia, aku tak menyangka aku berada disini, walaupun aku sendirian, aku merasa terpuaskan dengan pemandangan tempat ini, bagai mimpi aku berlari- lari kecil, melihat kesana kemari kesegala arah, hamper tak ada tempat yang hilang dari jangkauan mataku. Yah, aku puas sekali. Terlihat jembatan batu tua didepanku, dengan aliran sungai dibawahnya. Akupun berhenti sejenak, melihat arus sungai yang tak terlalu deras itu. Namun rasa penasaran yang besar ini, aku pun nekat turun kesungai, ku lepaskan sepatu boot kulitku, dan kucelupkan kakiku ke air, ah tak terlalu dalam namun dingin juga gumanku, dan lumayan membuat basah celanaku. Dengan agak sedikit menyesal, aku mulai duduk dipinggir sungai sambil mengayunkan kakiku diair, ada beberapa orang yang lewat dengan wajah yang aneh namun akhirnya tersenyum karena untuk menghilangkan malu ku, aku tersenyum duluan. Mungkin pikir mereka “anak udik dari mana nih?” ah biar saja pikirku, tak ada yang mengenalku disini, aku mau melakukan hal yang gila sekalipun, mereka tak mengenalku juga, aku tertawa sendiri. Aku pun mengelap kakiku yang basah menggunakan tissue yang aku bawa dari penginapan.


 Aku mulai berjalan lagi, berkeliling tanpa tujuan, namun menikmati pemandangan yang aku lihat. Akhirnya aku sampai dijalan yang agak lebar dan terlihat pondok-pondok batu yang berkelompok disekitar gereja St. Mary Church dan The Square. Sepertinya daerah ini pusat desa karena terlihat agak sedikit ramai disini. Aku memilih untuk menghentikan langkahku sambil istirahat sejenak digereja tua itu, menikmati arsitektur gereja yang memukau dan untuk berterima kasih padanya atas perjalanan yang luar biasa mengubah hidupku. Perjalanan singkat yang jauh dari modern dan gemerlap kota, hanyalah pemandangan desa, dengan bangunannya, alamnya dan masyarakatnya bisa membuatku begitu membuatku terkesima. Dalam doaku aku pasti kesini lagi, namun tidak sendiri lagi, tapi dengan keluargaku.
Karakter favorit saya adalah Jon Snow, karena Jon Snow adalah anak haram dari Lord Eddard Stark, maka ia dianggap setengah winterfell, dan karena alasan itu Jon Snow memilih menjadi Night Watch, pasukan penjaga wall yang memisahkan antara seven kingdom dengan sisi utara yang berisi mahkluk-mahkluk yang mengerikan.